Roh = Akal dan Hati?
Pada perkuliahan terakhir Filsafat Ilmu (semester ganjil tahun
ajaran 2012/2013), diceritakan/ berbagi pengalaman tentang beberapa hal
termasuk roh, larangan mendahului kehendak Tuhan, Ikhtiar dan Doa. Lebih kepada
spiritual, karena saat mempelajari filsafat, harus diperkuat terlebih dahulu
spiritual masing-masing, demikian anjuran yang kami terima.
Menurut ilmu batin pada diri manusia
terdapat sembilan jenis Roh (sumber: http://terapialkautsar.blogspot.com/2011/06/9-jenis-roh-manusia.html). Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh
yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :
- Roh Idofi (Roh Ilofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut JIWA AWAL SUCI, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati. Roh ini sering disebut NYAWA.
- Roh Rabani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.
- Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :
- Nafsu Luwamah (aluamah)
- Nafsu Amarah
- Nafsu Supiyah
- Nafsu Mulamah (Mutmainah).
- Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya.
- Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
- Roh Rahmani : Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata Rahman yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
- Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.
- Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
- Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Ketika Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. ketika masuk ke tubuh orang akan terjaga kembali. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idofi. Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi
Dalam situs
tersebut tidak dicantumkan sumber ilmu tersebut, ini hanya sekedar sharing dan
berbagi informasi dari apa yang saya dapat. Tentunya penjelasan mengenai roh di
atas tidak bisa serta-merta diterima begitu saja, namun perlu pendalaman
terhadap kebenaran isinya. Namun menurut saya pribadi, roh itu adalah akal
pikiran dan hati kita sendiri.
Itulah hebatnya
pikiran dan perasaan yang diberikan Tuhan kepada manusia, dapat menembus ruang
dan waktu hingga ke dimensi lain yang jasmani kita tak mampu menjamahnya. Bahkan,
pikiran kita saat sadar pun mungkin tak mampu memikirkan apa yang pikiran kita
lakukan saat di bawah sadar. Subhanallah..
Namun saya
pernah mengalami saat dimana roh saya seakan tidak bersama tubuh saya di saat
sadar. Yaitu saat dimana terjadinya proses refleksi terhadap kejadian dan
pengalaman yang sedang atau telah dilakukan. Saat dimana saya menyimpulkan
bahwa kebahagiaan adalah milik akhirat dan keindahan hanya pada ciptaan Tuhan. Mengapa
demikian? Karena yang ada di dunia ternyata hanyalah kesenangan, sedangkan
kebahagiaan itu abadi. Dan itu bagi mereka yang mendapatkan surgaNya. Demikian halnya
dengan keindahan, hanyalah pada ciptaanNya, manusia mampu membuat sesuatu yang
baik dan bagus namun tak mampu membuat sesuatu yang indah. Dan kesimpulan yang
ada membawa pada tujuan hidup manusia selain beribadah kepada Tuhan juga untuk
menyenangkan orang lain. Memberilah pada sesama, dan meminta hanya kepada
Allah.
Ini adalah
pengalaman saya ketika merasa bahwa pada saat sedang berefleksi, roh saya tidak
berada pada tubuh saya. Apapun yang saya lakukan, tidak terkoordinasi secara
cepat dan langsung dengan pikiran dan perasaan. Apa yang dilakukan serasa tidak
ber-nyawa, karena pikiran dan hati sedang berada pada dimensi lain. Berdasarkan
pengalaman itulah, saya mendefinisikan bahwa Roh itu adalah akal pikiran dan hati/perasaan
dari manusia itu sendiri.
Dan mengutip
dari akhir perkuliahan tersebut, Prof. Dr. Marsigit mengatakan bahwa “kita tidak
boleh mendahului keputusan Allah.. ada waktu untuk belajar ya belajar. Ada waktu
untuk ikhtiar ya ikhtiar. Ada waktu untuk berdoa, ya berdoa. Jangan hentikan
ikhtiar dan doamu..”.
Wassalam..
Yandri Soeyono
NIM : 12709251058
Pendidikan Matematika
Kelas C